17 November 2008

ATAS NAMA PENGHEMATAN

Apa yang saya rasakan ketika mendengar judul diatas sangat bertentangan dengan apa yang saya lihat. Berhubung berbagai

Saya pernah melihat dan merasakan sendiri bagaimana rasanya terimbas dampak atas kebijakan ‘penghematan’ dalam berbagai bidang. Pengeluaran yang rutin dipangkas karena dapat mengurangi cost sehingga bisa dipergunakan untuk kegiatan yang lainnya. Dilain sisi, dengan penghematan kegiatan akan terus berjalan atau bisa dibilang demi kelangsungan kegiatan.

Tujuan yang tepat ketika dimasa krisis serta melambungnya berbagai harga dipasar. Dituntut untuk bisa ‘mengencangkan ikat pinggang’ tidak hanya kebutuhan harian tapi juga kegiatan ditempat kerja. Tapi sangat disayangkan kebijakan yang meng-atas namakan penghematan ‘membabat’ sektor kecil tapi tidak mengena pada sektor besar yang tentunya pengeluarannya juga besar.

Kebijakan atas nama penghematan tersebut memotang biaya harian seperti penghematan atas perawatan tempat kerja. Yang biasa perawatan dilakukan 2-3 kali setiap tahun dilakukan hanya paling banyak 2 kali setiap tahun. Perawatan peralatan yang biasanya dirawat sebelum ada komplain atau kerusakan sudah diperbaiki maka sekarang mesti menunggu adanya keluhan agar bisa di follow up.

Dampak yang pernah saya alami adalah dipotongnya biaya tambahan ketika ada waktu lebih untuk keperluan tempat kerja tapi di cut with reason ‘this is your part of your responsible even you spent time more without pay’. Oke, deh ini mungkin bagian dari tanggung jawab, bisa menerima keadaan karena ada kebijakan penghematan dari berbagai sektor.

Sangat bertentangan sekali atas kebijakan yang dilakukan ditempat kerja setelah kejadian tersebut. Yang pertama ketika ada pemangkasan karyawan disetiap wilayah (propinsi) tetapi ada satu propinsi tidak mengalami pemangkasan karyawan. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan tapi yang jelas tidak ada pengurangan. Sedangkan diwilayah lain ada pengurangan bahkan ada yang setengah dari stafnya dikurangi demi penghematan juga beberapa programpun ditiadakan.

Beberapa bulan kemudian ada kegiatan yang dilakukan oleh satu propinsi D dengan pembicara, fasilitor serta semua peserta juga dari propinsi D tapi kegiatannya dilakukan di propinsi B, dan ini disetujui oleh yang berwenang. This is not only one but more… what is going on with activities out side of province? Tentu kegiatan yang ada didalam propinsi dengan kegiatan diluar propinsi asal pasti membutuhkan biaya yang jauh lebih banyak karena paling tidak ada biaya transportasi dan penginapan serta biaya-biaya lainnya.

Kadang tidak habis fikir, kenapa atas nama penghematan yang terkena hanya sektor yang kecil-kecil saja sedangkan yang nilainya (diperkirakan) ratusan juta justru terus berjalan. Ibarat pepatah bilang “semut diseberang lautan kelihatan jelas sedangkan gajah didepan mata tidak kelihatan”. Irrational.

Tidak ada komentar: