26 September 2008

RAMADHAN 1429 H

Rasa syukur kita ucapkan atas segala rahmadNya karena sampai saat ini kita bisa melaksanakan ibadah puasa pada tahun 1429 H. Kita bersyukur karena sudah diberikan umur panjang sehingga bisa melaksanakan segala perintahNya dan menghindari laranganNya.

Ramadhan bulan dimana umat muslim melaksanan rukum islam yang ke 3 yaitu puasa wajib satu bulan penuh. Dibulan ini terdapat sholat sunnah terawih dan witir dimana hanya ada pada bulan Ramadhan saja. Pada bulan Ramadhan terdapat tiga fase/bagian dimana Allah S.W.T memberikan imbalan pahala yang sangat banyak.

Fase pertama yaitu sepuluh hari pertama Allah SWT memberikan rahmad kepada orang-orang yang berpuasa dan yang melaksanakan peritahNya. Awal puasa hingga sepuluh hari pertama ini masjid-masjid yang ada di Indonesi pada umumnya terasa sesak dipenuhin umat muslim yang sedang melaksanakan sholat Isya’, Terawih dan witir.

Fase kedua yaitu sepuluh hari kedua yang dimulai hari kesebelas hingga hari ke duapuluh. Sepuluh hari kedua ini Allah SWT mejanjikan ampunan kepada umatNya yang berpuasa dan menjalankan apa-apa yang diperintahkanNya. Mulai hari kesebelas ini, terlihat masjid-masjid mulai susut oleh jamaahnya. Padahal pintu ampunan dibuka lebar-lebar untuk umat manusia pada sepuluh hari kedua ini.

Fase ketiga dan terakhir adalah sepuluh hari terakhir dimulai dari malam ke 21 hingga ke 30. Bagi yang melaksanakan kewajiban dan segala kebaikan pada bulan ini Allah SWT akan menjauhkan dari api neraka. Pada sepuluh hari terkahir ini juga godaan semakin besar baik itu untuk berpuasa ataupun sholat berjamaah. Dimasjid-masjid kita melihat pada sepuluh terakhir ini jumlah barisan/shaf semakin bekurang. Kebiasaan yang perlu diperbaiki pada masyarakat di Indonesia terutama dikota-kota besar seperti Jakarta ini. Disamping itu Allah SWT juga menjanjikan akan ada satu malam lailator qodar diantara sepuluh hari terakhir itu. Dimana nilai pahalnya lebih baik seribu bulan. Bila seseorang hidup pada usia 70 tahun maka ia menghabiskan 840 bulan padahal janji Allah adalah 1000 bulan. Sungguh suatu imbalan yang sangat besar bagi yang meyakininya.

Setelah 30 hari berpuasa maka hari kemenangan itu datang dimana dilarang umat untuk berpuasa dan dipersihkan makan dan minum. Dihari kemenangan ini umat muslim diajarkan untuk bisa memaafkan satu dengan yang lainnya. Hari yang fitrah (suci) di ibaratkan seperti bayi yang baru lahir. Moment setelah sebulan penuh berpuasa hendaknya dijaga sehingga sebelas bulan kedepan bekas dari kebiasaan pada bulan suci Ramadhan bisa dilakukan semisal berpuasa sunnah pada hari senin, kamis dan lain sebagainya.

Pada hari yang Fitri saya mengucapkan Minal Aidin Walfaidhin, mohon maaf lahir dan bathin.

19 September 2008

SEJARAH NABI LUT HINGGA SAAT INI

Beberapa station televisi di peringatkan agar tidak mengekpose tampilan dan perilaku ‘kebancian’ oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Peringatan ini menjadi berita utama bagi televisi yang menyiarkan tentang gossip atau berita seputar selebritis. Komisi Penyiaran Indonesia merasa akan berdampak jelek kepada para pemirsa terutama anak-anak dibawah umur akibat dari melihat dari acara banci (laki-laki berpakain cewek yang seronoh).

Akhirnya Komisi Penyiaran Indonesia meminta televisi untuk menghentikan tanyangan yang memperlihatkan seorang laki-laki berperilaku wanita. Hal ini sangat wajar bila melihat dari sisi orang tua yang tentunya tidak mau anak-anaknya menjadi banci. Hal tersebut disambut oleh kalangan orang tua untuk melindungi hak bagi anak-anak untuk mendapatkan pengajaran yang baik.

Laki-laki yang berperilaku wanita sebenarnya sudah lama ada hal ini semenjak nabi Lut. Nabi yang diutus oleh Tuhan semesta alam mengajarkan yang baik dan memerangi yang batil. Perilaku menyimpang (homoseksual) pada manusia di Firmankan oleh Allah SWT dalam Qur’an, Surat Asy-Syu’ara ayat 165 yang berbunyi:

“Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki diantara manusia (berbuat homoseksual)”

Pertanyaan ini lalu diterukan dalam ayat selanjutnya (166)

“Dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampui batas.”

Bagi mereka yang mempunyai perilaku menyimpang, suka sesama laki-laki (homoseksual) maka Tuhan sudah menfonis bahwa orang yang melakukannya adalah orang yang melampui batas dan orang yang melampaui batas adalah orang sangat dibenci oleh Tuhan. Bila ada yang mengatakan bahwa sifat suka terhadap sesama laki-laki maka sesungguhnya orang tersebut sedang mendapatkan ujian yang besar dimana akan mendapatkan imbalan yang layak terhadap keputusan yang diambilnya. Mengikuti hawa nafsunya atau menolak dan kembali ke hakikat sebagai manusia yang menyukai lawan jenis.

Tuhan tentu mempunyai tujuan mengapa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan. Salah satu tujuannya adalah supaya dua anak manusia bisa berpasangan menjadi keluarga seperti yang diajarkan orang-orang sebelumnya. Mengajarka mana yang baik untuk diikuti dan mana yang harus dihindari.

Perilaku homoseksual bukanlah dilakukan secara tidak sadar tapi dilakukan secara sadar. Hal ini disebutkan dalah surat An-Naml ayat 54:

“Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘mengapa kamu mengerjakan perbuatan faisyah (keji/penyimpangan perilaku sex, termasuk homoseksual) padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)’”.

Perilaku homoseksual termasuk perbuatan keji sehingga harus dihindari. Setiap perbuatan entah itu baik atau buruk maka akan ada balasan yang adil dihadapanNya serta tidak ada yang berbohong. Ditegaskan lagi dalam surat An-Naml ayat 55 yang berbunyi:

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat (mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kamu yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).

09 September 2008

PEREMPUAN DALAM KELUARGA

Menikah adalah pintu utama penyatuan dua anak manusia yang berlawanan jenis. Disini dua anak manusia akan dihadapkan berbagai persoalan sebagai pembelajaran dan pendewasaan. Pendewasaan dapat terjadi dengan mengetahui peran masing-masing. Peran suami yang memberikan sandang, pangan, papan, perlindunga serta mengayomi istri dan anak-anaknya. Memberikan pendidikan yang layak buat anak-anaknya. sedangkan peran istri sangat berbeda dengan tempat dia berada. Misalnya istri sedang diluar rumah, didalam rumah dan didalam kamar. Coba kita artikan lebih lanjut peran istri dilihat dari tempat ia berada.


Diluar rumah
Sebagai seorang perempuan yang sudah mempunyai seorang suami dan mungkin anak-anak maka segala yang dikenakan, ucapan serta tingkah laku maka yang dibawa adalah keluarga. Apa yang dilakukan oleh perempuan adalah mirror of she’s real family. Sebagai seorang perempuan semestinyalah bertuturkata, pakaian dan tingkah laku secara baik yang menyiratkan keluarga. Keluarga akan dibawa kemanapun perempuan tersebut pergi.

Dalam rumah
Perempuan sebagai istri jga sebagai seorang ibu dalam keluarga mempunyai peran besar. Bila di ibaratkan istri dalam rumah adalah pembantu rumah tangga. Seorang pembantu rumah tangga bekerja melakukan pekerjaan dapur, melayani majikan, anak-anak majikan serta melayani menyediakan keperluan lainnya bila dibutuhkan. Seorang istri semetinyalah tidak mengeluh untuk melayani suami serta anak-anaknya tanpa mengeluh dengan apa yang dilakukannya. Istri dalam keluarga juga berberang untuk mendidik anak-anaknya karena anak akan meniru orang terdekatnya yaitu orang tua terutama ibunya.

Dalam kamar
Paling tidak kita pernah melihat Wanita Pekerja Sex beroperasi di suatu lokalisai. Kita lihat mulai dari dandanannya yang menor hingga keahliannya merayu tamunya agar bisa mampir dan membeli ‘barang dagangannya’. Bagaimana dengan istri didalam kamar? Istri yang baik, yang bisa meniru perilaku dari seorang Wanita Pekerja Sex hanya saja bila seorang istri diperuntukkan hanya untuk seorang suami yang syah dan halal serta memberikan rahmad dunia-akhirat.


Tidak ada perempuan yang sempurna meski begitu perempuan bisa menjalankan peran yang berbeda yang disesuaikan dengan tempat dan kapan dia berada.

08 September 2008

PENGALAMAN DENGAN KARTU KREDIT

Minggu ini aku dapat pengalaman yang seru sehingga harus dituliskan dengan kalimat dan berbagi pengalaman kepada kalian semua. Pengalaman ini aku harapkan bisa berguna dikemudian hari terutama bagi diri aku sendiri dan kalian. Pengalaman ini terjadi pada hari Kamis, 24 Juli 2008.

Sore itu juga aku ditelephone oleh seorang sales dari PT. Cakra lalu menawarkan voucher dari Adira finance secara gratis senilai Rp. 300.000 tanpa harus membeli barang atau syarat apapun. Lalu saya menanyakan apakah alasannya sehingga saya mendapatkan voucher tersebut secara gratis? Sales tersebut menjawabnya bahwa track record bapak dalam menggunakan kartu kredit dengan baik. Baik disini adalah pembayarannya secara tepat waktu.

Lalu penawaran kedua adalah saya mendapatkan kartu kredit secara Cuma-Cuma (tanpa harus membayar iuran tahunan) dari UOB Bank tanpa harus membeli atau menggunakannya juga memberikan penawaran kartu pasca bayar dari operator matrix. Terakhir menawarkan bahwa aku mendapatkan voucher gratis menginap di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat. Bila menginap lagi untuk malam kedua dan ketiga mendapatkan diskon 20%. Dalam hati penawaran menarik sekali karena aku tanyakan lagi bahwa aku tidak harus membayar atau membelajanjakan minimal sekian Rp untuk mendapatkannya. Namun saya diminta nomor kartu kredit. Tanpa ada buruk sangka saya langsung memberikan nomor kartu kredit saya.


Pada akhir-akhir pembicaran sales tersebut mengenakan Rp 250.000,-. Lalu aku menanyakan all in one tersebut diperoleh dengan Rp.250,000 dicicil 3 bulan tanpa dikenakan bunga (0%). Artinya Rp. 250,000 dibagi 3 bulan maka perbulan aku mendapat tagihan sebesar Rp. 83,333,- maka aku langsung menyatakan setuju untuk all in one tersebut.

Pada esok sore harinya (25/07/08) datang courier membawa paket all in one lalu saya melihat betapa kagetnya rincian pembayaran yang harus saya penuhi bila saya menyetujuinya. Yang semula (persepsi saya) paket all in one tersebut adalah Rp. 250,000,- sebanyak 3 (tiga kali) artinya total selama tiga bulan adalah Rp. 750,000 bukan Rp. 250,000.

Pada hari itu juga pihak bank yang menerbitkan kartu kredit saya menelfon (saudari Ina) menanyakan bagaimana duduk perkaranya. Setelah itu, costumer bank yang menerbitkan kartu saya memberikan solusi yaitu tetap mendebit sebesar Rp. 250,000,- (transaksi pertama) dari kartu kredit saya, lalu menerbitkan kartu kredit baru dengan nomor seri yang berbeda dalam tempo 14 (empat belas) hari kerja. Costumer service memberikan langkah tersebut sebagai langkah terbaik untuk semua pihak.

Hikmah
Dari kejadian ini aku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga bukan dari nominalnya namun dari system kartu kredit yang beredar di Indonesia saat ini. Mudah sekali suatu perseroan terbatas (PT) mendapatkan akses ke Bank Indonesia lalu melakukan phone offer kepada nasabah lalu melakukan transaksi sepihak yang tidak dapat dibatalkan tanpa adanya persetujuan (yang dibuktikan dengan tanda tangan sebagai bukti otentik) dari nasabah pemegang kartu kredit. Dengan kejadian ini aku mendapat pengertian bahwa system karu kredit di Indonesia masih lemah dan perlunya system (alur) yang tidak merugikan para pemegangnya. Pengalaman yang memberikan nomor kartu kredit adalah hal yang dapat merugikan pemiliknya. Maka dari itu aku mengimbau bila mempunyai kartu kredit alangkah baiknya bila tidak memberikan nomor kartu kredit kesiapun. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Orang bijak bilang bila kau kehilangan sesuatu maka disisi lain kamu mendapatkan sesuatu. Semoga kata orang bijak itu benar dalam kondisi yang aku dapat ini.