29 November 2019

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W 1441 HIJRIAH


Bismillahirrohman nirohiim

Segala puja dan puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Sholawat dan salam, Allahhumma Sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘ali Muhammad selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan kepada seluruh pengikutnya.

Dengan lahirnya nabi Muhammad S.A.W maka adanya suri teladan dari setiap tingkah lakunya untuk umatnya. Kehadiran beliau tidak bukan hanya untuk menyempurnakan Aqlak yang sudah ada. Beliu sebagai penghulu para Nabi dan Rosul sebelumnya. Maka di perlakukan sangat spesial dengan kitabnya Al-Qur’an dan sunnahnya.

Sebagaimana umatnya mengikuti cara hidup Rosulullah dari mulai bagun tidur, beraktifitas harian, makan minum, bekerja, berbuat baik pada orang tuan, tetangga, kawan, bekerja hingga menjelang tidur kembali. Ini semua ada suri teladan atau contoh pada diri Rosulullah.
Mengikuti cara hidup Rosululloh berarti kita mengikuti Sunnahnya dan siapa melakukan SunnahNya maka ia bagian dari Umat Rosululloh. Sebagai dari bagian balasan mengikuti SunnahNya adalah mendapatkan Syafaatnya kelak di padang mahsyar. Dimana harta, anak, keluarga, jabatan tidak lagi berharga. Amalan yang sudah kita perbuat di masa dunia inilah yang akan membantu menolong kita kelak.

Hari Jum’at adalah sebaik-baik hari dimana bagian dari Sunnah adalah memperbanyak Sholawat. Karena bersholawat ini dapat dilakukan kapanpun dimanapun (kecuali kamar mandi/wc). Bersholawat tidak harus bersuci. Misal sedang mengendarai sepeda motor kita bisa bersholata, sedang waktu kosong dapat memberbanyak membaca sholawat karena ini amalan ringan yang dapat dilakukan oleh siapapun.

Semoga tulisan ini bisa saya amalkan dan bagi pembaca dapat mempraktekkannya. Rasakan ketenangan hati. Semoga dapat membawa manfaat.

Note: ceramah ust. Prof. Dr. Muhajirin.

03 November 2019

MEMULAI KEHIDUPAN dengan kebiasaan BARU


Bismillahirohman nirrohiim. Allah Humma Sholli 'Ala Muhammad Wa 'Ala Ali Muhammad. 

Catatan ini hanyalah coretan yang sejatinya untuk mengingatkan diriku sendiri, namun bila ada baik untuk orang yang membacanya silahkan di ambil, di sebarkan pun juga silahkan.

Memulai kehidupan baru bukan berarti hari kemarin adala hari kematian. Namun hari ini dan kedepan adalah hari memulai kebiasaan baru. Untuk mengawali kebiasaan baik baru mulailah meminta Ridho Allah lalu Ridho Kedua Orang Tua, bila sedah menikah mintalah Ridho Istri dan orang tuanya serta anakmu.

Mulai dengan kebiasaan yang baik sehingga dari kebiasan yang baik tersebut bisa tercipta sebuah karakter. Setelah karakter yang baik tercipta maka jadilah istiqomah dan pada akhirnya akan menemui yang namanya takdir.

Pertama, mulailah perbuatan baik itu walaupun itu terpaksa atau perbuatan itu di paksa. Untuk memulainya akan terasa asing, rasa kehilangan, rasa tidak nyaman, rasa berlebih-lebihan. Misalnya memulai sholat wajib berjamaah di Masjid. Ketika mendengar Azan segera berhenti dari aktifitas yang di lakukan lalu berwudhu dan ke Masjid. Memulainya terasa canggung karena mungkin ketika itu sendang berkendara sepeda motor, mungkin juga sedang menawarkan barang/jasa kepada calon pelanggan, atau mungkin ketika itu sedang asik berbincang dengan teman atau famili, atau juga sedang melakukan pekerjaan di tempat kerja. Disaat memulai ini harus di paksa berangkat. Lalu lihatlah ketika ini sudah dilakukan selama tiga bulan berturut-turut.

Setelah dapat menjaga sholat wajib berjamaah di masjid dan Istiqomah maka memulailah dengan sholat sunnah rowatib. Memulainya dapat dengan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh. Bila sudah mulai rutin maka tingkatkan pada sholat sunnah empat rakaat sebelum Dzuhur, lalu dua rakaat setelah Dzuhur, lalu dua rakaat setelah Magrib dan dua rakaat setelah Isya’.

Setelah sholat sunnah rawatib terjaga maka tambahkanlah sholat sunnah Tahajjut. Berat pada hari pertama, perlu alarm nyala hingga tiga kali. Alarm pertama di matikan, alarm kedua di matikan dan alarm ketiga baru bangun. Tidak apa-apa berat karena kebiasaan baik memang harus di paksa untuk memuainya . paksakan memulai dengan dua rakaat saatu rakaat witir. Setelah dapat rutin maka tingkatkan menjadi empat rakaat, enam rakaat lalu delapa rakaat dan tiga rakaat witir. Jagalah sholat tahajjut ini.

Kemudian memulailah menambahkan sholat sunnah Dhuha. Mungkin akan menyita waktu di sebelum memulai aktifitas pagi namun yakinlah semua pekerjaan itu akan lebih mudah kalau di bimbing, dan sebaik-baik pembimbing adalah Allah SWT salah satu caranya dengan sholat Dhuha. Lakukan rutin dari dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat hingga maksima dua belas rakaat.
Menambahkan amalan lagi adalah dengan membaca Al-Qur’an. Sebaiknya memaca Al-Qur’an adalah setelah matahari terbit atau setelah sholat Subuh karena sebelum melihat yang lain maka lihat dan bacalah Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an juga sangat di anjurkan setelah sholat Magrib. Setelah lancar membaca dan rutin membacanya maka mulailah dengan menghafal surat-surat pendek. Selain itu juga hafalkan ayat yang sesui dengan permintaan. Misal minta rizki yang banyak bisa membaca surat Ali Imron ayat 26-27 dan seterusnya.

Disetiap masalah yang di hadapi, pertama mintalah kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluar lalu berusaha semaksimal mungkin. Perbanyaklah sedekah, istiqfar dan bersholawat kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Demikian edisi kali ini semoga bermanfaat.

13 Januari 2019

BERSYUKUR


Bismillahirrohmanirrohiim....
Allohumma Sholi’ala Muhammad wa ‘alaa aaliy Muhammad

Alhamdulillah hari ini bisa menyempatkan waktu luang untuk menulis blog lagi. Ada banyak catatan yang rencana mau di tulis dalam blog ini, namun hari Jum’at tanggal 11 Januari 2019 ini aku mendapatkan sentuhan rohani yang luar biasa. 

Kejadian ini terjadi pada Sholat Jum’at. Ketika sedang mendengarkan khutbah jum’at aku pun menyimak dengan seksama. Khotib menyampaikan tentang kehati-hatian kita dalam bekerja dan mencari hanya yang halal. Karena apa yang kita dapatkan dari tempat kerja itulah yang akan di berikan kepada istri dan anak-anak. Jangan sampai mereka memakan makanan yang subehat/ cara yang tidak baik. Karena memberikan makan kepada keluarga dengan cara yang subehat tersebut akan masuk ke badan, menjadi darah dan daging sehingga yang memakannya sulit mendapatkan hidayah.
Setelah khutbah selesai, kami pun sholat Jum’at bersama. Ketika itulah ada yang tegah di samping kiri aku orang yang udah tua sekitar umurnya 50 tahun lebih. Bukan masalah usia dan udah tua namun ketika kami sedang ruku’ bapak di sebelah tadi tangan kirinya menggantung yang semestinya memegang kedua dengkulnya. Begitu juga dengan bangun dari sujud, kaki kirinya tidak berdaya untuk membantu bangung. Kaki kananlah yang bekerja dan tangan kanannya lah yang membantu untuk bangung. 

Ketika itulah hatiku bergemuruh. “maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar-Rahman: 13). Seakan-akan Alloh berbicara dengan keadaan di depan mata kepala sendiri. Alloh seakan menegur, kamu punya kedua tangan lengkap, kuat tanpa ada rasa sakit, kamu mempunyai kedua kaki yang utuh tanpa cacat sehingga kamu bisa melangkah kemana saja yang kamu mau. Selain itu, pendengaran dan penglihatan masih tajam. Apakah kamu masih mau mengeluh tentang keinginan kamu yang besar? Bisakah kamu lebih bersyukur dengan keadaan kamu saat ini karena di samping kamu masih kurang beruntung? 

Masih dalam sholat pada rakaat yang kedua, akupun tak bisa menahan tangis. Mata ini berlinang air mata membasah pipi ini oleh rasa bersalah dan rasa bersyukur yang banyak terhadapa Alloh yang sudah memberikan banyak nikmat. Nikmat yang tidak terbeli oleh apapun. Terimakasih ya Alloh sudah menegurku dengan pandanganku dan menghadirkan langsung di samping hamba. Semoga kita lebih banyak bersyukur dengan keadaan kita saat ini. Keadaan saat ini adalah keadaan yang terbaik di berikan oleh Alloh SWT kepada kita dan tugas kita kerjakan yang terbaik untuk bekal bertemu denganNya kelak.

01 Januari 2019

SHOLAT FARDHU BERJAMAAH SELAMA 40 HARI

Bismillahirrohmanirrohiim....

Assalamu’alaikum  wrwb

Setelah berhenti sejenah dari menulis, hari ini akhirnya bisa menulis lagi di lama blogspot. Semoga ini menjadi penyalur emosi dan rasa ingin berbagi pengalaman yang pernah penulis dapatkan.
Pernah mungkin di antara kita yang bingung memulai sesuatu dari mana. Atau ketika sedang di persimpangan jalan, pilih mana jalan terbaik maka memulainya dengan memperbaiki sholat kita. Sebelum sholat maka perbaiki wudhu yang benar, berurutan. Sebelum wudhu terlebih di perbaiki apa yang kita makan apakah sudah halal lagi baik.

Untuk para laki-laki, sholat fardu yang terbaik adalah di laksanakan secara berjamaah di masjid. Setiap langkah menuju  masjid akan menggugurkan dosa dan di angkat derajatnya. Sangat di sayangkan bila setiap panggilan sholat tidak dilaksanakan secara berjamaah.

Bila kita dapat melaksanakan sholat berjamaah secara ikhlas selama empat puluh hari tanpa  ketinggalan takbiratul ihrom maka Alloh memberika dua keutamaan yaitu bebasnya dari (siksa) api neraka dan bebasnya dari sifat munafik, sebagaimana di riwayatkan oleh Imam al-Tarmidzi dari ibnu Malik r.a bahwasanya ia berkata, Rasulullah shalallahu’alalihi wassalam telah bersabda yang artinya:
“Barang siapa sholat karena Alloh selama empat puluh hari secara berjamaah dengan mendapatkan Takbir yang pertama (Takbiratul ihrom), maka kepadanya ditulis dua kebebasan, yakni kebebasan dari (siksa) api neraka dan kebebasan (selamat) dari sifat munafik.”

Bersyukurlah bagi kamu yang bisa melaksanakan sholat karena Alloh dan tidak ketinggalan Takbiratul Ihrom selama empat puluh malam. Mungkin terasa berat untuk melaksanakan namun bila terlaksana 40 hari maka hari selanjutnya akan terasa lebih mudah.

Yuk kita sholat berjamaah di Masjid. Dapatkan pahala dan fadhillah yang lainnya.