29 Mei 2015

BERSYUKUR



Bismillahirohmannirohim
Segala puji milik Allah SWT yang telah memberikan nafas pada kita semua. Setiap hari kita menghirup udara dengan lega tanpa hambatan dan semua itu gratis alias diberikan Cuma-Cuma. Itu dari sekian banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita semua. Bila manusia menghitung nikmat Allah yang berikan kepada manusia pasti tidak akan bisa menghitungnya. Di jelaskan dalam Al-Qur’an Nahl:18 yang artiny: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Nilai duit rp 2 milyar mungkin sudah banyak. Tapi nilai duit tersebut bisa dihitung tapi bagaimana dengan nikmat Allah yang banyak. Karena saking banyaknya, nikmat tersebut tidak bisa dihitung. Pertanyaannya: Apakah Allah meminta kita untuk mengembalikan nikmat yang sudah diberikannya kekita? Jawabannya tidak, Allah hanya meminta kita bersyukur. Itu aja.
Bersyukur, itulah yang harus kita lakukan atas nikmat Allah. Cara bersyukur tentu banyak cara yang dilakukannya seperti melakukan sholat lima waktu secara berjamaah, tepat waktu, bersedekah, dan lain sebagainya. Semoga kita lebih banyak lagi bersyukur kepada Allah SWT. Amin.

16 Mei 2015

PERINGATAN ISRA DAN MIRAJ 1436 HIJRIAH



Kali ini hari peringatan Isra dan Miraj 1436 atau pada hari sabtu, 16 Mei 2015 diadakan di Masjid al-ikhlas perumahan Griya Srimulya. Masjidnya di deket rumah sendiri sih. Dibawahan oleh ustad Ali.
Riwayat ustad ini pernah belajar di Universitas di Kairo selama 7 tahun dan balik lagi ke tanah kelahiran yaitu Palembang. Pernah menjadi ustad di tanah Papua selama beberapa bulan di Masjid dilingkungan PT. Freeport Indonesia. Disana ada Masjid paling ujung dari pemukiman warga, pas kebetulan nama masjidnya sama yaitu masjid Al-Ikhlas. 

Setelah menyinggung tentang latar belakang ustad sekarang saatnya mulai ceramah tentang isi dari peringatan Isra dan Miraj ini. Isra ini adalah perjalan malam hari yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Miraj adalah perjalanan malam hari dari masjidil Aqsa ke Sidrotul Mutaha (setelah melewati 7 langit). 

Secara logika/akal sehat bagaimana mungkin perjalanan yang begitu jauh dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dengan mengendarai Buroq bisa dilakukan dalam beberapa saat. Kejadian ini tertuang dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 1-18. Dalam kalimat pertama di artikan: Maha Suci Allah…. Kajian dari kalimat tersebut adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammat S.A.W adalah murni kehendakNya tidak malalui perantara Malaikat-malaikatnya. Terkadang hal ini tidak bisa diterima oleh akal pikiran tapi bisa diterima dengan Iman atau dengan hati yang bersih. 

Lalu berapa kecepatan Buroq tersebut? Diriwatyatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa kecepatan Buroq itu adalah kecepatan Cahaya. Silahkan dicari didata statistic berapa kecepatan cahaya. Setelah dari Masjidil Aqsa maka diangkat ke Sidrotul Mutaha dengan melawati langit pertama hingga langit ke tujuh. Perjalan ini tidak nyata tidak hanya ruh tapi jasad Nabi Muhammad S.A.W juga ikut.  Selama perjalanan tersebut didampingi oleh Malaikat Jibril tapi setelah langit ketujuh Malaikat Jibrilpun tidak bisa masuk. Hanya Nabi Muhammad S.A.W saja yang bisa masuk. Disana Nabi Muhammad S.A.W menerima perintah langsung dari Allah untuk mendirikan sholat. 

Bila kita melakukan amal kebajikan seperti menyantuni anak yatim piatu, berbuat baik kepada suami/istri,anak, orang tua dan orang lain maka itu dengan berkenaan dengan sesama manusia. Bila Sholat itu langsung berhadapan dengan Allah. Allah pemilik yang ada dilangit dan apa yang di bumi. Dengan mendirikan sholat, manusia akan mengetahui siapa sang penciptanya. Dengan sholat yang tenang bisa menjadi khusu dan dengan sholat bisa mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Tidak ada tuhan selain Allah. 

Demikian ceramah dari Ustad Ali, semoga iman kita bisa bertambah tebal. Amin