22 April 2012

Merapi Utama Pharma

Mulai masuk dalam bidang marketing di bidang obat pada Maret 2009. Dengan masuk kerja dibidang ini 180 derajat cara berfikir akupun berubah, dari mind set non profit ke profit dan dituntut untuk terus belajar. Dalam perjalanan pekerjaan banyak yang terpakai ilmu ketika masa kuliah dari pengantar manajemen hingga managemen jasa dan beberapa mata kuliah lainnya yang bersifat khusus dibidang marketing.

Sebelum memulai pekerjaan ini, saya punya ambisi untuk selesai pada level salesman dalam kurun waktu 2 tahun. Dalam waktu dua tahun tersebut cukup untuk belajar tentang perusahaan ( 4 P), strategi penjualan, strategi kompetitor dan mencari pemenang dalam pasar. Namun, dalam perjalannya tidak mudah harapan itu terwujud. Banyak kendala yang merintangi hingga 3 tahun berjalan masih berkutat di salesman.

Tidak aku sesali selama tiga tahun bekerja di bidang farmasi. Disini saya belajar banyak tentang obat, manajemen distribusi, manajemen penjualan, fungsi pengawasan dan tentang collection/ tagihan. Perusahaan akan berjalan lancar bila semua fungsi berjalan secara maksimal dan bersinergi (saling ketergantungan) dan tidak ada egoisme departemen tertentu. Kesaling tergantungan inilah yang membuat saya belajar bagaiman kita bisa menjadi orang yang pro-aktive. Kita belajar untuk memulai memperbaiki dari kita sendiri, mulai dari hal kecil dan memulainya dari sekarang.

Dilain sisi, Saya juga banyak mengenal banyak tempat di kabupaten yang ada di Sumatera Selatan. Mungkin hal ini tidak akan terjadi bila saya tidak bekarja di Merapi Utama Pharma. Sampai saat ini saya menulis, saya sedang di propinsi Bangka Belitung. Disini saya station. Disini dituntut untuk mandiri dari kehidupan harian dan memenajemen kerja karena tidak ada yang mengawasi secara langsung. Saya mempunyai intergritas dalam bekerja dan berusaha untuk bekerja secara profesional meski saya pada level salesman.

Dalam kesempatan ini, saya juga tahu bagaiman beberapa tempat wisata di Bangka yang siapa tahu bisa membuat referensi liburan bagi pembaca. Yuk kita lihat......

Note: Pakaian kerja tapi dilakukan setelah jam kerja.

Lokasi: Pantai Parai

Jarak : 43 KM dari Pusat kota PP

06 April 2012

IKLAN TELEVISI

IKLAN RESTORAN CEPAT SAJI

Bulan Maret ini saya lihat ada dua iklan yang menarik perhatian. Iklan pertama adalah anak laki-laki kecil yang berusia sekitar 5 tahun. Anak ini dalam iklannya yang sedang membantu ibunya membereskan lipatan baju yang sudah kering untuk kemudian di setrika. Setelah selesai melipat baju-bajunya, kemudian ibunya memberikan beberapa koin Rp kepada anaknya. Dan si anakpun menyimpannya dalam saku. Dilain kesempatan masih dengan anak yang sama, membatu bapaknya memcuci mobilnya yang sedang di parkir di carport. Anak tersebut ikut basah-basah dan ikut gelepotan dengan sabun. Lalu bapaknya memberikan beberapa koin lagi kepada anak laki-lakinya. Lalu anaknyapun menyimpan dan mengumpulkan semua koin yang ia dapatkan.

Masih dari iklan tersebut, setelah anak laki-laki kecil tersebut mengumpulkan seluruh koin yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya lalu membelanjakan sebuah ice cream di restoran cepat saji. Setelah menerima ice cream yang dibelinya, anak kecil laki-laki tersebut berjalan menghampiri adiknya yang sudah menunggu. Disini kedua anak tersebut makan ice cream berdua yang menyiratkan moment penting yang didapatkan setelah lelah membantu orang tuanya dan waktunya makan ice cream.

Iklan tersebut ingin mengarahkan bahwa moment penting itu bisa didapatkan dengan belanja makanan dari sebuat restoran cepat saji meski didapatkan dari membantu kedua orang tuanya. Saya secara pribadi berpandangan berbeda tentang iklan tersebut. Iklan tersebut secara tidak langsung memperkenalkan dan membujuk anak agar membelanjakan ice cream dari Rupiah yang dia kumpulkan meskipun itu dalam bentuk koin. Bila anak saya rajin membantu orang tuanya lalu memberikan beberapa koin sebagai penyemangat anak agar dia mau membantu orang tuanya dan koin- koin yang dia kumpulkan agar tidak untuk belanja ice cream di restoran cepat saji, namun memberikan pengarahan agar anak bisa menabung untuk masa depannya.

IKLAN SOFT DRINK, PEPSI


Iklan ini tayang pada bulan maret 2012 juga. Pada tayangan iklan ini memperlihatakan tentang tim sepak bola yang bermain di kelas internasional. Tanyangan ini memperlihatkan bagaimana pemain (diperankan) sepak bola seperti Cristian Ronaldo dan pemain sepak bola lainnya ada lengkap dengan no punggunggnya. Dalam permainnya ini dilihat oleh kelompok berbadan gemuk dan tinggi. Tidak lain dan tidak bukan, yang melihat permainan sepak bola tersebut adalah orang Jepang yang sering bermain sumo. Pemain sumo banyak menyiratkan adu otot, berbadan besar, berat badan lebih dari orang biasa dan tidak bisa berlari secara cepat.

Setelah melihat permainan sepak bola tersebut, kelompok orang Jepang ini lalu masuk dan menantang pemain elit untuk bermain sepak bola dan bisa mengalahkannya. Pemain elit sepak bola tersebut dengan senyum sinis menerima tantangan orang gemuk dari Jepang tersebut. Lalu permainan sepak bolapun dimulai. Dengan percaya diri dan lincahnya orang gemuk dari Jepang tersebut berlari, melompat dan menendang bola seperti layaknya pemain elit sepak bola. Karena tidak menyangka bakal bermain lincah, akhirnya bola bisa dimasukkan oleh orang gemuk dari Jepang tersebut. Setelah permainan usai, kedua pemain gemuk dari Jepang tersebut meninggalkan lapangan sepak bola sambil memakai baju yang bertulis C. Ronaldo berikut no punggungnya.
Iklan ini memperlihatkan dan ingin menyampaikan pesan kepada para penontonnya bahwa sepak bola adalah jenis oleh raga yang bisa dimainkan oleh setiap orang. Lebih penting lagi adalah ingin menyampaikan bagaimana pentingnya mempunyai rasa percaya diri. Mungkin orang memberi penilaian kita tidak bisa melakukan padahal dengan percaya diri, kita bisa melakukannya bahkan melampaui dari apa yang mereka pikirkan.

Salam

Dj