02 September 2017

HARI RAYA IDUL ADHA 1438 H



1 September 2017 dijadikan hari libur nasional sebagai hari raya Idul Adha atau disebut juga hari raya Qurban. Hari raya Qurban bertepatan dengan 10 Dulhijjah dimana umat Islam yang melaksanan haji sedang berkumpul di Arafah. Setelah satu hari di Arafah, sorenya berjalan menuju ke Musdalifah. Hadir di Arafah adalah salah satu rukun Haji. 

Dis seluruh belahan dunia, 10 Dulhijjah sebagai hari raya Idul  Adha dimana disyariatkan bagi kaum muslimin yang mempunyai kemampuan harta untuk berqurban berupa hewan ternak. Hewan qurban tersebut bisa berupa kambing, sapi, kerbau atau unta. 

Peringatan hari raya Qurban ini tidak terlepas dari kisah kehidupan dan keimanan nabi Alloh Ibrahim AS. Beliau hidup lama dengan istrinya namun belum dikaruniai anak. Beliupun berdoa: Robbi Habli Minassholihin. Istri beliau yang sudah tua secara akal sehat tidak bisa hamil lagi. Namun ketika Alloh SWT berkehendak, tanpa berkompromi dengan manusia, tanpa minta pertimbangan dengan Malaikat. Allah SWT hanya bilang: Kun Fayakun maka terjadilah. 

Setelah nabi Alloh Ibrahim As melihat istrinya sudah ada tanda-tanda hamil maka beliau pun berdoa: Robbana Hablana Min Aswadina Waduriatina Qorrotaayun  Wa'jangalna Lilmutangima Imama. Setelah kelahiran anak laki-laki nabi Alloh menyambut dengan gembira, memberinya nama yang baik yaitu Ismail. Setelah besar, nabi Alloh mendapatkan perintah untuk menyembelih nabi Ismail. Mendapatkan perintah tersebut, nabi Ismail menerimanya dengan penuh keimanan dan dengan izin Allah digantinya Nabi Ismail dengan seekor kambing. 

Demikianlah ujian para nabi Alloh yang luar biasa dalam mempertahankan iman. Keimanan nabi Alloh IbrahimAs sudah tidak diragukan lagi, namun Alloh tetap mengujinya dengan meminta apa yang dicintainya meskipun itu nyawa. Kelahiran anak yang bertahun-tahun dimohon lalu dikabulkan, setelah lahir dan dibesarkan diminta Alloh kembali. 

Lalu bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Sudahkan kita berkorban untuk Alloh? Seberapa besar kita berkorban untuk Alloh? 

Bagi perokok, membeli sebungkus rokok seharga rp 15.000/bungkus setiap harinya sudah biasa. Namun untuk membeli kambing sampai lima tahun juga belum bisa. Sudahkah berkorban harta untu Alloh? Atau kita sering pegang hanphone. Setiap hari selalu ada waktu untuk nelpon, sms, what’s up, up date status atau sekedar browsing. Waktu untuk pegang handphone tersebut bisa berjam-jam. Sudahkan berkurban waktu lima menit untuk membaca Ayat-Ayat Alloh yaitu membaca dan mempelajari Al-Quran setiap harinya?

Selain waktu ketika pulsa habis tidak perlu nunggu lama untuk membelikan pulsa. Sekali isi paling kecil rp. 20.000 bahkan mungkin bisa sekali isi 50.000. Namun, sebandingkan waktu mengisi pulsa dengan  berkorban/membelanjakan harta rp. 20.000 ke jalan Alloh? Bila tidak sempat membaca Al-Quran setiap harinya, sudahkan kita membaca  surat Al-Ikhlas 20 kali setiap harinya? Itu semua pengorbanan masih berupa waktu dan harta, belum nyawa. 

Semoga hari raya Idul Adha kali ini memberikan pencerahan bagi kita semua, menyempatkan untuk berkorban waktu dan harta ke jalan Alloh SWT. Aamiin. 

Dikutip dari ceramah KH. Syafe’i Yunus di masjid Al-Ikhlas, perumahan Griya Srimulya, Sematang Borang, Palembang. 1 September 2017