Bismillahirrohmanirrohiim....
Allohumma Sholi’ala Muhammad wa ‘alaa aaliy Muhammad
Alhamdulillah hari ini bisa menyempatkan waktu luang untuk
menulis blog lagi. Ada banyak catatan yang rencana mau di tulis dalam blog ini,
namun hari Jum’at tanggal 11 Januari 2019 ini aku mendapatkan sentuhan rohani
yang luar biasa.
Kejadian ini terjadi pada Sholat Jum’at. Ketika sedang
mendengarkan khutbah jum’at aku pun menyimak dengan seksama. Khotib
menyampaikan tentang kehati-hatian kita dalam bekerja dan mencari hanya yang
halal. Karena apa yang kita dapatkan dari tempat kerja itulah yang akan di
berikan kepada istri dan anak-anak. Jangan sampai mereka memakan makanan yang
subehat/ cara yang tidak baik. Karena memberikan makan kepada keluarga dengan
cara yang subehat tersebut akan masuk ke badan, menjadi darah dan daging
sehingga yang memakannya sulit mendapatkan hidayah.
Setelah khutbah selesai, kami pun sholat Jum’at bersama. Ketika
itulah ada yang tegah di samping kiri aku orang yang udah tua sekitar umurnya
50 tahun lebih. Bukan masalah usia dan udah tua namun ketika kami sedang ruku’
bapak di sebelah tadi tangan kirinya menggantung yang semestinya memegang kedua
dengkulnya. Begitu juga dengan bangun dari sujud, kaki kirinya tidak berdaya
untuk membantu bangung. Kaki kananlah yang bekerja dan tangan kanannya lah yang
membantu untuk bangung.
Ketika itulah hatiku bergemuruh. “maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar-Rahman: 13). Seakan-akan Alloh berbicara dengan keadaan di
depan mata kepala sendiri. Alloh seakan menegur, kamu punya kedua tangan
lengkap, kuat tanpa ada rasa sakit, kamu mempunyai kedua kaki yang utuh tanpa
cacat sehingga kamu bisa melangkah kemana saja yang kamu mau. Selain itu,
pendengaran dan penglihatan masih tajam. Apakah kamu masih mau mengeluh tentang
keinginan kamu yang besar? Bisakah kamu lebih bersyukur dengan keadaan kamu
saat ini karena di samping kamu masih kurang beruntung?
Masih dalam sholat pada rakaat yang kedua, akupun tak bisa
menahan tangis. Mata ini berlinang air mata membasah pipi ini oleh rasa
bersalah dan rasa bersyukur yang banyak terhadapa Alloh yang sudah memberikan
banyak nikmat. Nikmat yang tidak terbeli oleh apapun. Terimakasih ya Alloh
sudah menegurku dengan pandanganku dan menghadirkan langsung di samping hamba.
Semoga kita lebih banyak bersyukur dengan keadaan kita saat ini. Keadaan saat
ini adalah keadaan yang terbaik di berikan oleh Alloh SWT kepada kita dan tugas
kita kerjakan yang terbaik untuk bekal bertemu denganNya kelak.