29 Agustus 2009

JIPLAK, MENIRU, TRACE

Untuk kesekian kali Bangsa Indonesia menjadi korban dari kepintaran negara Tetangga (Malaysia). Kita tahu makanan Rendang adalah khas dari Padang, Sumatera Barat tapi pernah di klain bahwa makanan tersebut makanan khas dari Malaysia.

Negeri dengan pulau terbanyak di Dunia serta mempunyai banyak keanegaraman budaya dan bahasa menjadi ciri tersendiri. Dan itulah nilai unik bagi bangsa Indonesia yang sementinya menjadi nilai jual tinggi yang tidak bisa didapatkan selain di negeri Khatulistiwa ini.

Negeri ini mempunyai wisata alam yang luar biasa. Orang Indonesia sendiri mungkin sedikit yang melihat langsung bagaimana keindahan alam bawah air. Mungkin dari kita sedikit yang tau panorama bawah air tapi bisa jadi dimata wisatawan asing sudah melihat langsung bagaimana keindahan alam Indonesia. Tidak sedikit memang turis asing yang datang ke Pulau Lombok, menyelam dan melihat berbagai keindahan alam dan ribuan jenis ikan. Selain itu juga masih banyak tempat wisata alam lainnya seperti Pulau komodo, pulau yang tidak banyak tumbuk pohon tapi hewan komodo ada disana.


Belum lagi pulau di Nusa Tenggara Barat seperti Wakabubak yang sangat indah panorama alamnya. Bila wisata air lagi ke wilayah Timur indonesia maka bisa ditemui Pulau Sorong yang sangat terkenal dengan pulau Raja Empat yang sangat terkenal bagi para penyelam internasional. Ke pulau utara maka kita bisa lihat bagaimana indahknya menyelam di Bunaken.

KEPENTINGAN
Orang akan sangat membela akan sesuatu hal bila seseorang tersebut merasa memiliki. Dengan rasa memiliki maka orang akan membela dengan berbagai cara agar tidak direbut oleh orang lain. Ketika rasa memiliki ini mulai pudar, maka ketika budaya diambil/klaim oleh orang lain maka tidak ada tindakan nyata. Berita terbaru adalalah lagu Terang Bulan ditiru oleh negara tetangga menjadi lagu nasionalnya. Bila akan di bawa ke mahkamah internasional hal ini menjadi menarik apakah Indonesia bisa mempertahankan lagu miliknya secara syah ataukan akan dijiplak dan diakui begitu saja.

Memulai dari diri sendiri, memulai dari hal kecil dan memulai dari sekarang adalah langkah nyata yang bisa dilakukan oleh setiap individu.

Jadi teringat cerita wayang tentang pembelaan apa yang diyakini benar oleh Yudistira. Melakukan berbagai cara agar apa yang diyakininya benar meskipun orang lain menilai dia itu bodoh.

Semoga setiap peristiwa yang terjadi ini memberikan pencerahan bagi kita semua.

Tidak ada komentar: