07 Juni 2011

IKLAS

Ini sekedar bercerita yang pernah aku alami dan mau berbagi kepada para pembaca semua.

Ngomong tentang iklas mungkin sudah yang banyak mengetahui bagaimana mengartikan dan melakukan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak sedikit juga kita mengalaminya dalam kehidupan yang mungkin kita pernah lupakan.

Ketika itu, ada perjalanan dinas luar kota dari prabu ke lahat naik mobil trave. Aku memberikan ongkos seperti biasa pada minggu-minggu sebelumnya. Namun, sopir kali ini meminta lebih dari yang biasanya. Hal yang tidak biasa supir tersebut meminta karena aku naik travel setiap minggu dengan rute yanga, hari dan tujuan yang sama. Akhirnya aku berikan sejumlah uang yang dia minta.

Aku menganggap hal itu cukup aku dan Tuhan yang tahu (sekarang pembaca juga tahu). Akupun beraktifitas seperti biasa seperti tidak ada yang janggal. Dua hari kemudian waktunya aku balik ke kota Palembang.

Tidak dinyana dan disangka, dalam menunggu travel balik aku ketemu dengan kawan Principle yang kebetulan akan ke Palembambang juga. Dia mengajak untuk pulang bareng dan aku terima tawaran tersebut. Akhirnya aku tidak banyak waktu terbuang untuk menunggu travel dan langsung berangkat. Dalam paruh perjalanan semua lancar terkendali, separuhnya macet total. Dengan naik mobil mobil pribadi tersebut lebih banyak menyalip kendaraan yang lain sehingga lebih cepat sampai tujuan. Tidak terbanyang bagaimana kalau ikut travel yang harus ikut antri kayak biasa. Mungkin bisa selisih 3 jam lebih lama dari kita sampai.

Kejadian ini, semakin membuatkan saya menguatkan betapa rasa iklas tersebut memberikan rasa ketenangan dan imbalan yang jauh lebih banyak dari apa yang kita keluarkan.

Hayo kita melakukan sesuatu dengan IKLAS.....

Tidak ada komentar: