BULAN PUASA
Rasa syukur aku panjatkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat yang diberikan kepadaku. Sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti
puasa pada bulan Ramadhan kali ini. Bila tahun lalu berpuasa masih sering
ketemu dengan keluarga, untuk kesempatan Ramadhan kali ini aku hanya diberikan
kesempatan untuk bertemu keluarga pada pertengan puasa.
Seperti anak kost yang lain, disini berbuka dan sahur dengan
ala kadarnya dan semuanya serba masakan orang. Kadang asin, kadan hampar kadang
terlalu pedas. Sebagai anak kost pasti sudah terbiasa dengan hal tersebut,
sangat kontrast ketika dengan keluarga bisa masak sesuai dengan selera dan
ketika makan bisa bersama-sama.
Rasa dahaga akan hilang ketika Magrib tiba, dan lebih nikmat
ketika berbuka dengan keluarga. Itu sebagian dari indahnya Bulan Ramadhan
dimana rasa kekeluargaan sangat terasa. Meski kali ini tidak dengan keluarga,
aku harap bisa menjalaninya secara khusuk dan tidak ada yang bolong. Amin.
KEMATIAN
Membaca ini sebagian orang merasa takut dan merasa belum
siap padahal kematian adalah hal setiap hari disamping kita, bahkan ada yang
bilang bahwa kematian seperti urat nadi. Kematian bisa datang kapan saja tanpa
ada ‘permisi’ kepada empunya. Tidak salah bila kita selalu diminta mengingat
dengan kematian agar kita selalu rendah hati.
Ada ceria seorang teman melihat kamar tidur aku yang
menggunakan sprei dari kain batik. Sepanjang kasur tersebut aku gunakan kain
batik agar merasa nyaman dan selalu inget terhadap orang tua. Teman aku bilang,
kenapa kamu menggunakan kain batik ini untuk sprei? Kan seperti orang mati
beralas kain batik? Aku bilang ini agar aku merasa lebih nyaman dan selalu inget
keluarga. Aneh yach kalau aku tidur
diatas kasur bersprei kain batik, tanyaku? Kan kematian itu deket dan yang
namanya hidup sudah pasti akan mati hanya waktu saja yang belum tau. Teman aku
hanya diam dan berkata, iya kak tapi aku keinget terus aja sama kematian kalau
kakak tidur diatas kain batik getu. Aku bilang, kan kematian sudah pasti datang
jadi ngga usah takut jadi berbuat baik sebanyak mungkin aja. Temanku hanya
tersenyu saja.
Sudah hukum alam dan sudah pasti datang jadi lebih baik kita
mempersiapkan bekal dari diri kita, dari hal-hal kecil dan dari sekarang.
Salam