10 Maret 2008

RAHASIA

Setiap orang mempunyai rahasia yang tersembunyai yang tidak diberitahukan mungkin juga orang lain belum tahu tentang rahasia orang tersebut. Apakah itu rahasia dari pribadi seseorang ataupun karakter, habit bisa juga suatu rahasia dalam hidupnya.

Saya pernah mempunyai rahasia dengan latar belakang yang saya miliki disuatu komunitas tapi lambat laun ketahuan juga meski hal tersebut bersifat umum. Tentu hal ini harus ada kejujuran ketika rahasia (hal yang belum disampaikan) tersebut diketuahui oleh orang lain.

Tidak semua rahasia yang disimpan tersebut tidak baik namun ada orang yang menyimpan rahasia tersebut karena tidak suka ‘bersuara’ atau kata Tukul Arwana bilang low profile. Mungkin itu salah satu alasan seseorang tetap menyimpan rahasia agar tidak menjadi ‘gede’ kepala.

Mengintip masa depan
Saat ini tidak sedikit iklan yang menawarkan ramalan kepada pemirsa untuk mengetahui nasib dimasa mendatang. Contoh kalimat iklan yang menawarkan ramal dapat berupa “REG spasi RAMAL spasi NAMA ANDA” lalu kirim ke nomor “94XX” ada juga format lain seperti “REG spasi RAMAL spasi TANGGL LAHIR ANDA spasi” lalu kirim ke nomor “99XX”. Menarik bagi sebagian orang dan merasa merugi bagi sebagian yang lain.

Bagi sebagian orang menarik karena bisa mengintip lalau mengetahui apa yang akan terjadi dimasa mendatang dengan bantuan peramal. Mengetahui nasibnya dimasa datang akan tahu apa yang mesti disiapin terutama bila nasibnya lebih baik dari saat ini. Tentu menyedihkan dan mungkin bisa menyebabkan patah semangat bila ramalan yang diberikan adalah buruk terlepas kebenaran dari ramalan yang diberikan.

Sebagian orang lagi mengintip masa depan adalah hal yang bertentangan dengan agama (bila dia percaya akan adanya Tuhan) yang dianutnya yang disebut juga Musrik (Islam) dan menghilangkan akan rahasia hidup yang belum dan akan terjadi dimasa mendatang. Mengutip dari orang-orang bahwa nasip itu kita yang menentukan, karena kita berusaha lalu berusaha untuk merubahnya dengan akal, pikiran dan badan sendiri. Dengan kata lain hanya kitalah yang merubah nasib kita dimasa mendatang bukan orang lain apalagi sang peramal.

Karena setiap orang mempunyai rahasia akan menjadi sangat menarik bila nasib dimasa mendatang tersebut tidak di ‘intip’ oleh orang lain. Dengan ketidak tahuan rahasia nasib dimasa mendatang akan menjadi suatu yang misteri untuk terus mencari dan mencari lagi hingga bertemu dengan yang sebenarnya dimasa mendatang.

06 Maret 2008

WARGA NEGARA

Semenjak belajar dari sekolah dasar hingga jenjang sarjana sudah banyak sekali diajarkan tentang bagaimana menjadi warga Negara yang baik. Dalam pendidikan dasar diajarkan seperti menghafal Undang-Undang Dasar, Pancasila sebagai landasan dasar bernegara dan lain sebagainya. Tidak jauh dengan jenjang sarjana, Pendidikan Kewarganegaraan salah satu yang diajarkan dalam jenjang sarjana atau disebut juga Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) baik dalam perguruan tinggi negeri maupun swasta.


Tentu hal ini menjadi hal yang menarik apa yang sudah atau sedang diajarkan dalam dunia pendidikan dengan keadaan yang ada dalam masyarakat saat ini. Salah satu fungsi Negara adalah sebagai melindungi rakyatnya mendapatkan pekerjaan, tetap merasa aman serta melindungi hak-hak yang dimiliki oleh rakyatnya. Dilain sisi Negara berhak untuk memungut pajak entah itu pajak dari penghasilan yang didapat oleh rakyatnya hingga pajak tanah dan bangunan yang dimiliki.


Ketika masyarakat terlambat membayar pajak tersebut maka akan didenda, namun disisi lain masyarakat belum mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang baik. Berita yang masih hangat adalah perekrutan orang Indonesia diperbatasan menjadi anggota tentara Malaysia. Hal ini semestinya menjadi cerminan bahwa masyarakat masih merasa sulit dalam mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang sehingga bisa menafkahi keluarganya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2004 saja tercatat pengangguran Indonesia sudah mencapai sekitar 10,2 Juta pada tahun 2004 lalu naik menjadi sekitar 10,5 juta pada tahun 2007 orang menganggur karena tidak adanya pekerjaan. Bisa dibilang menggadaikan apapun termasuk nasionalis demi terus bertahan hidup.


Bila berita tersebut masih pro dan kontra kebenarannya namun ada yang sedang dan sepertinya belum selesai dalam waktu dekat yaitu mudflow Lapindo di Sidoarjo (Kompas, 1 Maret 2008). Negara mempunyai kewenangan untuk memungut pajak dari masyarakat, namun sisi lain masyarakat berhak untuk mendapatkan perlindungan dalam hal ini harta benda yang dimilikinya tenggelam oleh mudflow. Terlepas perusahaan yang bergerak dibidang energi yang sedang mengebor ataukah Negara yang akan bertanggung jawab dalam mengganti kerugian yang dialami oleh masyarakat.


Dengan adanya dua isu tersebut bisa menjadi pembelajaran apa yang sudah diajarkan semenjak disekolah dasar hingga jenjang sarjana dalam memahami antara Undang-Undang Dasar, pendidikan kewarganegaraan dengan apa yang sudah/sedang terjadi dalam lingkungan nyata kita.